Secara taksonomi Motivasi berasal dari kata latin “Movere” (bergerak). Motiv merupakan
suatu dorongan kebutuhan dari dalam diri seseorang yang perlu dipenuhi agar
seseorang tersebut dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungannya, sedangkan
motivasi adalah kondisi yang menggerakkan seseorang agar mampu mencapai tujuan
dari motifnya.
Adanya motivasi
akan membuat individu berusaha sekuat tenaga untuk mencapai yang
diinginkannya. Seseorang yang memiliki motivasi tinggi akan memberikan
dampak yang baik bagi kehidupannya. Tingginya motivasi tersebut akan mengubah
perilakunya, untuk menggapai tujuannya dengan baik.
Menurut Siagian
(1986 : 132) Motivasi adalah daya pendorong yang mengakibatkan seorang anggota
organisasi mau & rela untuk mengerahkan kemampuan, dalam bentuk keahlian
atau keterampilan, tenaga & waktunya untuk menyelanggarakan berbagai
kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya dan menunaikan kewajibannya, dalam
rangka pencapaian tujuan & berbagai sasaran organisasi yang telah ditentukan
sebelumnya.
Untuk dapat bekerja dengan konsisten dan maksimal, seseorang membutuhkan motivasi tertentu untuk membangkitkan semangatnya, oleh karena itu seorang leader harus selalu dapat memelihara semangat, kesadaran, dan kesungguhan dari bawahannya untuk terus menunjukkan kinerja yang optimal.
Bagaimana cara untuk menumbuhkan motivasi dan
terbina dengan baik ?
Berikut adalah beberapa cara untuk menumbuhkan motivasi dan terbina dengan baik:
1. Sikap dan pikiran Positif
Sikap positif diperlukan ketika seseorang ingin menumbuhkan motivasi. contohnya ketika ingin mendapat nilai yang baik di kelas. tentu harus bersikap positif seperti belajar dengan giat, dan tidak mudah menyerah. Tanamkan pikiran pikiran positif dan jauhi hal hal negatif yang mampu menghambat tujuan utama
2. Menghargai diri sendiri
Kita harus menghargai diri sendiri untuk menumbuhkan motivasi dalam diri kita, mampu menghargai kekuatan dan kemampuan yang kita miliki maka kita akan termotivasi untuk melakukan sesuatu yang bisa kita lakukan dengan kekuatan kita. Ketika kita percaya pada diri kita sendiri, tentu hal hal positif akan turut berdatangan.
3. Ambisi dan tekad yang kuat
Penting bagi kita untuk memiliki ambisi dan bertekad untuk menjadi yang lebih baik lagi dari yang sebelum-sebelumnya. Serta tanamkan dalam diri kalimat “saya pasti bisa”. Cobalah segala peluang yang ada karena siapa tau ada keberuntunganmu disana.
4. Buang rasa malu pada kekuatan yang dimiliki
Jika hal tersebut positif dan anda bisa melakukannya maka lakukanlah. Setiap orang pasti memiliki tujuannya masing masing dan ada cara untuk mewujudkannya. Jangan merasa malu pada kekuatan sendiri, namun jangan juga menjadi memalukan karena dapat membuat kita down saat dipermalukan orang lain.
5. Jangan takut resiko
Jangan takut pada resiko yang ada ataupun yang akan anda hadapi, jadikanlah hal tersebut menjadi tantangan dalam perjalanan mencapai tujuan anda. Karena setiap hal yang dilakukan pasti akan ada resiko yang di terima. jangan takut pada kegagalan karena gagal bukan berarti akhir dari perjuangan melainkan awal dari perjuangan yang baru. setelah segala resiko telah berhasil dihadapi maka anda akan semakin kuat dalam menghadapi segala tantangan yang baru dimasa yang akan datang dengan pengalaman pengalaman yang pernah anda lakukan.
6. Tetap tenang walaupun dalam kondisi tertekan
Jangan berlarut larut dalam tekanan, tapi bukan berarti bersikap santai dan bodo amat terhadap masalah yang ada. Anda harus menenangkan diri supaya dapat berpikir jernih untuk menghadapi segala tantangan yang anda hadapi. Memikirkan segala strategi yang baik dalam pemecahan masalah yang ada.
Jika anda mengelola kelompok karyawan perusahaan X apa yang akan anda lakukan agar mereka tetap termotivasi dalam bekerja?
Kinerja karyawan serta
pemimpin yang baik dapat memberikan keuntungan sendiri bagi perusahaan karena karyawan merasa nyaman serta mampu
memberikan kinerja yang bagus kepada perusahaan sehingga memberikan dampak yang
positif bagi kinerja perusahaan tersebut. Karyawan merasa bahwa dirinya mampu
untuk bekerja dengan baik jika diberi fasilitas, motivasi serta dukungan oleh
pemimpin. Ketika saya
pribadi mengelola kelompok karyawan di perusahan x saya akan melakukan hal-hal
berikut:
1. Menjalin komunikasi yang baik dengan para
karyawan
Hal utama yang harus saya terapkan adalah berkomunikasi secara efektif dan baik kepada seluruh karyawan yang ada. Komunikasi yang baik tidak hanya terjalin secara formal namun dapat juga dilakukan secara informal. Tujuannya adalah untuk membangun suasana nyaman dan kekeluargaan di tempat kerja.
Juga selalu mengkomunikasikan segala informasi terbaru terkait pekerjaan, peraturan, kebijakan, laporan kegiatan, dan target atau tujuan perusahaan yang baru kepada para karyawan secara menyeluruh sehingga tidak ada karyawan yang merasa tertinggal informasi terbaru, merasa tidak diperhatikan atau left-out.
2. Memberi peluang bagi para
karyawan untuk mengembangkan keterampilan mereka
Dengan melakukan hal ini, karyawan akan merasa dihargai oleh pemimpin dan staf manajemen Karena ini menandakan bahwa pihak pemimpin bukan hanya memikirkan kemajuan perusahaan, namun juga perkembangan karyawan mereka.
Kita bisa mengadakan suatu pertemuan yang dihadiri oleh karyawan dari lintas fungsional (departemen yang berbeda). Dalam pertemuan ini, para karyawan bisa mempelajari hal-hal baru dari rekan-rekan kerja mereka di departemen lain. Namun, pastikan setiap karyawan memiliki beberapa tujuan yang ingin mereka raih sebagai bagian dari rencana pengembangan kinerja (PDP) setiap kuartal.
Bisa juga dengan mengadakan cross-training sehingga karyawan bisa merasakan peran dan tanggung jawab lain dari pekerjaan sehari-harinya atau mengirim karyawan untuk berpartisipasi ke dalam seminar dan konferensi yang dapat menambah wawasan mereka.
3. Memberi Apresiasi, pengakuan, dan
penghargaan kepada para karyawan yang unggul
Tentu setiap orang ingin hasil karyanya dapat diakui dan diapresiasi oleh orang lain. Maka dari itu penting untuk memberi apresiasi, pengakuan dan penghargaan kepada karyawan mampu memberi mereka motivasi untuk terus memiliki kinerja terbaik demi menjadi individu yang unggul. Hal ini tentu juga akan berkontribusi dalam pencapaian tujuan perusahaan dengan baik.
4. Mengatasi dan mendengarkan
keluhan yang dimiliki karyawan
Sebagai pemimpin saya akan mencoba untuk mendegar keluh kesah yang dimiliki karyawan, berdiskusi dengan tenang dan mencoba mencari solusinya bersama-sama. Biarkan karyawan menyampaikan ide mereka. Setelah itu, sampaikan ide kita kepada karyawan dan ambil jalan tengahnya. Dengan ini, karyawan akan semakin percaya dengan kualitas para pemimpinnya dan semakin bersemangat untuk bekerja, karena mereka memiliki pemimpin yang baik dan dapat dipercaya.
Namun, jika karyawan merasa takut atau canggung untuk menyampaikan kekhawatiran dan keluh kesahnya kepada kita, sampaikan kepada para karyawan bahwa ruangan kita selalu terbuka lebar bagi mereka yang ingin berdiskusi atau menyampaikan keluh kesahnya terkait pekerjaan, tidak usah malu dan takut karena tugas kita sebagai pemimpin adalah membimbing karyawan kita.
5. Menciptakan
suasana kerja yang nyaman dan positif
Lingkungan kerja yang nyaman tentunya membuat karyawan menjadi semangat untuk bekerja. Tentunya untuk membuat lingkungan kerja menjadi positif, dapat dimulai dari pimpinannya. Saya sebagai atasan harus terus memelihara pikiran-pikiran positif karyawan terlebih dahulu. Dengan karakter positif tersebut tentu dapat membuat suasana kerja menjadi positif dan menyenangkan.
6. Mengadakan kegiatan office gathering non-formal
Bertemu di kantor setiap hari, karyawan selalu merasa ada jarak antara mereka dengan atasan. Hal ini sering kali membuat karyawan jarang bisa merasa nyaman ketika ada atasan di sekitar mereka, apalagi sampai berpikiran bahwa atasan punya kesan “mengerikan”. Tekanan seperti ini tentu bisa menghambat semangat dan performa kerja mereka. Untuk mengatasinya, saya sebagai pemimpin akan membuat agenda acara office gathering yang bersifat non-formal secara teratur, misalnya tiap 3 bulan sekali. Tak perlu harus berupa acara jalan-jalan ke luar kota atau piknik, tapi acara seperti makan-makan kantor juga bisa membantu menghapus “jarak” di antara karyawan dengan atasan. Dengan begitu, karyawan bisa tetap menghormati atasan tanpa harus merasakan ketidaknyamanan ketika bekerja jika atasan ada di ruangan.
8. Memberi kebebasan dalam
bekerja
Karyawan juga akan semakin termotivasi jika mereka diberi ruang dan otonomi dalam bekerja. Artinya mereka dibebaskan untuk mengerjakan sebuah tugas dengan cara yang mereka sukai supaya keadaan ruang kerja tidak terlalu tegang alias santai namun tetap berprogress. Di akhir pekerjaan, mereka harus membuat laporan mengenai perkembangan pekerjaannya dan berikan feedback yang positif. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan melihat buah pemikiran dan kerja keras yang ia lakukan.
9. Merencanakan
Jenjang Karir Karyawan
Karyawan dalam suatu perusahaan akan selalu mendambakan jabatan atau posisi kerjanya dapat meningkat setiap tahun. Seorang pemimpin harus membuka peluang terhadap jenjang karir bagi seluruh karyawan yang. Namun, cara ini bisa berjalan jika kinerja yang mereka lakukan selalu mengalami perubahan ke arah lebih baik dan memberi pengaruh terhadap pendapatan perusahaan.
10. mengadakan Up-grading dan training
motivation secara teratur
Acara ini biasa diadakan di awal maupun di tengah periode kepengurusan. Up-grading ataupun training motivasi biasanya dilakukan/diisi oleh profesional di bidang motivasi untuk meningkatkan pemahaman karyawan akan dunia kerja dan pencapaian target di perusahaan.