Apa Itu Data Flow Diagram (DFD)?
Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model
yang memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu
jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data,
baik secara manual maupun komputerisasi. DFD ini sering disebut juga dengan
nama Bubble chart, Bubble diagram, model proses, diagram alur kerja, atau model
fungsi.
DFD ini merupakan alat perancangan sistem yang
berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk
penggambaran analisa maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh
profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat program.
DFD dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai
Diagram Arus Data (DAD). Diagram ini dipopulerkan oleh Ed Yourdon dan Larry
Constantine pada akhir 1970-an dalam bukunya yang berjudul “Structured Design”
Biasanya DFD ini digunakan untuk menjelaskan atau menganilisis sebuah sistem informasi. Banyak sekali proses dalam suatu sistem yang sulit untuk dijelaskan dengan kata-kata. Oleh karena itu, dapat disederhanakan dengan menggunakan DFD yang disusun secara visual.
DFD dapat dibuat sangat sederhana menggunakan tangan. Namun, ada juga beberapa software khusus yang dapat digunakan dalam pembuatan DFD seperti EasyCase, Power Designer 6, dan Unified Manual Language (UML).
DFD memperlihatkan gambaran tentang masukan-
proses-keluaran dari suatu sistem, yaitu objek-objek data yang mengalir ke
dalam perangkat lunak, kemudian ditransformasi oleh elemen-elemen pemrosesan ,
dan obyek-obyek data hasilnya akan mengalir keluar dari sistem/perangkat lunak.
Obyek-obyek data dalam penggambaran DFD biasanya direpresentasikan menggunakan
tanda panah berlabel, dan transformasi-transformasi biasanya direpresentasikan
menggunakan lingkaran-lingkaran yang sering disebut sebagai gelembung-gelembung
(S. Pressman, 2012).
Fungsi DFD
Pada umumnya, ada 3 fungsi utama DFD, yaitu :
1. Penggambaran Sistem
DFD dapat digunakan untuk menggambarkan sistem
sebagai suatu jaringan yang fungsional. Dalam jaringan tersebut ada berbagai
komponen yang dihubungkan satu sama lain menggunakan alur data. Dengan begitu,
setiap alur dalam sebuah sistem dapat dipahami dengan jelas dan simpel.
2. Pembuatan Model
Dengan DFD, kita dapat membuat sebuah model yang
baru. Kita dapat menekankan fungsi-fungsi sistem untuk melihat bagian yang
lebih detail dari DFD tersebut dan memfokuskan beberapa bagian yang penting
sebagai acuan untuk pembuatan model baru.
3. Penyampaian Rancangan Sistem
DFD dapat digunakan sebagai penyampaian rancangan
sistem kepada pihak lain. DFD menggambarkan alur data secara lebih simple melalui
pendekatan visual. Oleh karena itu, dengan menggambarkan rancangan sistem
menggunakan DFD, pihak programmer, pembuat sistem, klien, atau siapapun yang
berkepentingan akan dengan mudah memahami rancangan yang dibuat.
Syarat – Syarat Pembuatan DFD
Syarat-syarat pembuatan DFD adalah :
1. Pemberian nama untuk tiap komponen DFD.
2. Pemberian nomor pada komponen proses.
3. Menggambarkan DFD sesering mungkin agar enak dilihat.
4. Menghindari penggambaran DFD yang rumit.
5. Memastikan DFD yang dibentuk itu konsisten secara logika
Daftar Pustaka
https://glints.com/id/lowongan/dfd-adalah/#.YIzaH7UzbIU
http://robby.c.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/71824/PENGERTIAN+FUNGSI%2C+DAN+DATA+FLOW+DIAGRAM+%28DFD%29.pdf
gambar : https://cdn.pixabay.com/photo/2014/04/03/10/45/flowchart-311347_960_720.png
Tidak ada komentar:
Posting Komentar